Pemerintah Indonesia dan Jerman hari ini bersama-sama merefleksikan perjalanan Green Infrastructure Development (GID), proyek kerja sama bilateral dalam kerangka Indonesia–Germany Green Infrastructure Initiative (GII).
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, GID telah berkontribusi nyata terhadap pembangunan infrastruktur hijau di Indonesia, khususnya pada tiga sektor utama: pengelolaan sampah padat, air minum dan air limbah, serta transportasi umum perkotaan.
Proyek ini berawal dari kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) pada 2021, kemudian berlanjut di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPW) sejak 2025.
“Proyek GID telah mencapai banyak hal, termasuk penyelesaian Feasibility Study BSA Air Minum yang masuk Blue Book, Pre-Feasibility Study BRT Surabaya yang kini berlanjut ke tahap FS, serta tiga PFS lain yang menjadi referensi bagi kementerian teknis,” ujar Thomas Foerch, Urban Development Cluster Coordinator GIZ.
“Di bawah kepemimpinan Kemenko IPW, GID terus memberi dampak melalui kegiatan peningkatan kesadaran pengelolaan sampah, studi kontrak layanan dan logistik persampahan, hingga penguatan mitra daerah bersama Waste4Change,” tambahnya.
Andreas Dipi Patria, Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama Kemenko IPW, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar kerja sama teknis, tetapi simbol kemitraan strategis Indonesia–Jerman dalam membangun masa depan yang hijau dan tangguh terhadap perubahan iklim.
“Selama hampir lima tahun, GID telah menghasilkan 18 studi pra-kelayakan dan kelayakan (PFS dan FS) di enam provinsi mitra GII — Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Indonesia berharap semangat kolaboratif ini terus berlanjut, baik melalui proyek lanjutan, dukungan kebijakan, maupun pengembangan inovasi teknologi hijau.
Penutupan proyek GID menjadi penegasan komitmen bersama Indonesia dan Jerman untuk terus mendorong pembangunan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
