Polkam, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) mendorong inisiatif pembiayaan berkelanjutan bagi pengungsi dan masyarakat lokal. Hal ini disampaikan pada saat menerima delegasi Islamic Development Bank (IsDB) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
“Inisiatif Global Islamic Fund for Refugees (GIFR) penting dalam mendukung pendanaan berkelanjutan dan berdampak mendukung para pengungsi dan komunitas lokal,” jelas Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral, Adi Winarso, di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
GIFR merupakan inisiatif filantropi yang fokus pada pemberdayaan dan dukungan sektoral seperti kesehatan, pendidikan, air bersih, sanitasi, serta pemberdayaan ekonomi. Melalui mekanisme ini, IsDB dan UNHCR berkomitmen mengoptimalkan bantuan yang berorientasi pada dampak jangka panjang untuk pengungsi, sekaligus meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan komunitas lokal yang terdampak.
Adi menekankan bahwa upaya ini menjadi solusi atas tantangan pendanaan krisis kemanusiaan yang dihadapi negara-negara muslim, di tengah terbatasnya kontribusi dari negara-negara donor barat. “Kemenko Polkam menekankan pentingnya sinergi multilateral dan transparansi dalam program pengelolaan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh pengungsi dan masyarakat lokal,” tegasnya.
Dalam pertemuan ini, delegasi IsDB dan UNHCR yang dipimpin oleh Mr. Khaled Kahlifa, Penasihat Senior dan Perwakilan Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, mengundang dan memberikan kesempatan kepada Pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam penyediaan pembiayaan berbagai program di bawah skema GIFR.
“Dana yang terkumpul dari negara donor akan dikelola oleh IsDB untuk mendukung berbagai program bagi pengungsi dan masyarakat lokal melalui UNHCR sebagai lembaga pelaksana,” jelas Khaled.
